Pendeskriminasian
terhadap kulit hitam atau yang lazim disebut dengan kulit eksotis
seperti yang terjadi di Afrika Selatan pada abad ke 20 hingga tahun 1990an
sepertinya tak lagi menjadi problem yang begitu menegangkan di mata dunia.
Namun di Indonesia sendiri sepikulatif seperti itu masih saja ramai
diperbincangkan. Di Indonesia cantik, gagah, dan bagus identik dengan kulit
putih dan bersih. Bahkan, riset salah satu label perawatan yang beredar
dipasaran menilai, orang Indonesia sangat ingin kulitnya terlihat lebih putih.
Kendati begitu berbagai upaya pun di usahakan untuk mendapatkan asumsi-asumsi
seperti itu.
Efek samping
dari anggapan yang menganggap kulit putih bening pada seseorang itu lebih
sempurna dari warna asli kulitnya yang eksotis maka tak sedikit masyarakat
Indonesia pun yang akhirnya berbondong-bondong untuk dapat meraihnya. Berbagai
cara dilakukan termasuk memakai suntik vitamin c, memakai berbagai kosmetik
yang mengandung air raksa dan hidrokinon, serta memakai bedak pemutih
yang tebal dan lain sebagainya. Semua itu hanya untuk mendapatkan pujian yang
disukai oleh orang lain.
Justru saya
merasa iba melihat fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia sendiri,
beberapa dari mereka bangga menyandang predikat putih bersih tetapi dari hasil
manipulasi. Bahkan tak jarang putih yang dihasilkan tersebut sudah rusak
permanen akibat zat beracun yang bersarang di obat dan kosmetik pemutih. Suntik
putih yang akrab disebut suntik vitamin c hangat diperdebatkan sekitar tahun
2005-2006, kita lihat saja sekitar 10 tahun mendatang apa akibat yang akan
terjadi kepada orang-orang yang memakainya.
Memang
mengherankan banyak orang yang beranggapan kulit putih itu lebih cantik, gagah,
bersih dan enak di pandang. Contohnya saja iklan-iklan produk pemutih di
Indonesia yang menampilkan bintang iklan kulit putih yang tinggi, seksi, dan
bentuk wajah menarik, secara tidak langsung merayu konsumennya untuk
mendapatkan kulit seperti yang di iklankan produk kosmetik tersebut. Sementara,
orang kulit putih Indonesia yang pendek, kurus, atau gemuk, wajahnya jelek,
tonggos, dan jerawatan tidak ditampilakan di televisi untuk menjaga citra kulit
putih. Orang kulit putih Amerika dan Eropa berkulit eksotis karena salon
pencokelatan lebih manis, cantik, dan gagah di banding orang Indonesia pakai
pemutih yang pucat.
Di Amerika
Serikat dan Eropa kulit coklat Latin dan keturunan Afrika tetap berkulit eksotis
dan hitam karena di Amerika dan Eropa kulit coklat lebih dihargai dan dianggap
bagus. Di Amerika dan Eropa sedang marak salon pencokelatan kulit. Banyak orang
kulit putih rambut blondie mata biru yang kulitnya eksotis karena
salon. Menurut wikipedia ada 30 juta orang kulit putih Amerika Serikat
pelanggan 50 ribu salon pencokelatan kulit dengan nilai pasar Rp.50 Triliun
setahun. Miss Universe 2006 Zuleyka Rivera, Miss USA 2007-2008
Rachel Smith adalah wanita dengan kulit eksotis. 90% pria Amerika Serikat
berkulit putih, 10% pria berkulit hitam atau eksotis sebut saja Barack Obama
menjabat sebagai presiden Amerika Serikat karena dianggap tampan wanita kulit
putih Amerika Serikat di California, New York, Florida dan Ohio. Di Bali banyak
wanita kulit putih Amerika dan Eropa yang menjadi pacar pria indonesia kulit eksotis,
karena bosan dengan 1 milliar pria Amerika dan Eropa yang berkulit putih lebih
putih dari kulit putih pria indonesia.
Kenapa donat Jco
berwarna coklat lebih digemari dan laris dari donat Jco berwarna putih ?
karena warna coklat-hitam terlihat lebih menggemaskan dan manis dari pada warna
putih. Donat Jco warna coklat-hitam merupakan simbol dari kulit eksotis
dan donat Jco warna putih simbol dari kulit putih. Citra kulit coklat
dimata dunia kini menjadi semakin di gandrungi dan wonderful karena
penyanyi kulit eksotis mendominasi musik di Amerika Serikat dan Eropa
serta Oprah Winfey salah satu presenter tersohor kulit eksotis selebritis
terkaya di Amerika Serikat. Bahkan pendapatan menengah orang kulit hitam naik
lebih pesat dari kulit orang-orang kulit putih di Amerika.
Di Amerika
Serikat dan Eropa Leonardo Di Caprio, Keanu Reeves, Britney Spears, Angelina
Jolie, David Beckham adalah fisik biasa pasaran dan mudah ditemui di jalanan
Amerika dan Eropa. Mereka disebut tampan, cantik karena punya prestasi musik,
film dan olahraga. Pria kulit putih tanpa prestasi dianggap jelek di Amerika
dan Eropa, mereka kabur ke indonesia jadi artis blasteran Indonesia dan
di bayar 100 juta per bulan berbeda dengan publik figure yang berkulit
hitam di Amerika dan Eropa seperti Beyonce, Will Smith, Rihanna, dan super
model Naomi yang di bayar 10 miliar per bulan. Masyarakat Indonesia bisa mencontohnya,
dulu etnis orang kulit hitam di Amerika Serikat adalah budak pembangunan rel
dan jalan, namun pada akhirnya orang berkulit hitam atau eksotis Amerika
bisa melejit jadi jutawan mendominasi pemerintah Amerika. Bahkan Top model asal
indonesia Kimmy Jayanti tampil dengan kulit eksotis di panggung catwalk
dan berhasil mengantarkannya hingga runway dan terkenal di Eropa serta
menjadi cover album majalah fashion tv terbitan fashion city
Paris.
Syukuri apa
yang sudah ditakdirkan pada diri kita khususnya warna kulit dan bentuk fisik.
Tak jarang kulit gelap hadir mendatangkan rezeki seperti model Lola Amaria
berkat kulit eksotisnya ia ditunjuk sebagai duta Vaseline Amazing Skin mewakili
kulit gelap serta menginspirasi orang-orang berkulit eksotis bangga akan kulit
khas indonesia. perbedaan justru menjadi salah satu keunikan tersendiri bagi
setiap individuNya. Jika kita ingin mendapat pujian atau simpati dari
orang-orang sekitar tingkatkan prestasi adalah salah satu cara agar kita lebih
di hargai bukannya dengan cara menghilangkan atau merubah garis yang sudah di
takdirkan pada diri kita. –Danusetiawan-